Susahnya cari apartment di Jerman

Halloooo teman-teman.. Kali ini, aku mau sharing tentang pengalaman aku cari apartment khususnya di Berlin. FYI, cari apartment di Jerman itu gak semudah cari rumah di Indonesia, yang kalo di Indo tuh kan tinggal tunjuk ya, cocok sama rumahnya, harganya oke, bilang iya, beres. Kayaknya jarang di Indo mau sewa rumah sampe ditanya-tanya uang di bank ada berapa, udah kerja berapa lama, pendapatan, dll..

Di Jerman, khususnya di Berlin sih, karena aku selama hidup di Jerman tinggalnya cuma di Berlin doank, jadi gak tau cari apartment kalo di kota lain kayak gimana. Di Berlin, jumlah orang yang butuh tempat tinggal a.k.a penduduknya lebih banyak daripada jumlah apartment atau rumah yang ada, sehingga, cari apartment itu susahnya setengah mati. Untuk 1 apartment bisa ada lebih dari 50 orang yang apply buat dapetin apartment itu. Gila gak sih.

Disini ada beberapa website untuk cari rumah, kalo ingin tau apa namanya, cari aja di google “wohnung mieten”. Nah, nanti di web itu akan dimunculkan wohnung-wohnung (apartment) yang kosong. Biasanya sih aku filter lagi dulu, misalnya maunya yang 3 Zimmer (kamar), maksimal harga kaltmiete (harga dingin) nya sekian, pengen ada liftnya, dll. Nanti dimunculkan wohnung-wohnung yang sesuai dengan kriteria yang aku inginkan itu.

Kalau di Indo kan, misalnya ditulis 3 kamar, artinya 3 kamar tidur dan masih ada ruangan tengah juga yang biasanya dijadiin ruang tamu atau ruang keluarga kan. Kalau di Jerman ditulis 3 Zimmer atau 3 kamar, itu menunjukan jumlah ruangannya, bukan jumlah kamar tidurnya. Jadi misalnya 3 Zimmer Wohnung, ya kamu bisa bikin dari 3 zimmer itu mungkin jadi 1 kamar tidur, 1 ruang keluarga, dan 1 lagi ruang kerja atau kamar anak. Gitu.

Aku juga tadi sempet tulis harga Kaltmiete. Apa sih itu? Jadi, kalau kamu liat web cari wohnung, jangan seneng dulu liat harga yang murah. “waaahh, 3 Zimmer wohnung cuma 500€ perbulan”. Itu baru Kaltmietenya yang berarti harganya belum include heizung (pemanas ruangan), air hangat, reparasi bangunan, dll. Liat harga warmmiete itu yang bener. misalnya 500€ kaltmiete, warmmiete nya bisa jadi 800€-an.

Aku dan Bram sendiri tinggal di 2-Zimmer Wohnung. Apartment kecil cukup untuk berdua, dari 2 ruangan itu kami jadikan 1 kamar tidur dan 1 ruang santai gitu untuk nonton tv. Dapur dan wc ya pasti ada juga. Agak jauh dari tengah kota, tapi kami lebih suka yang seperti ini karena tenang jadinya suasananya, gak hectic seperti di tengah kota dan harga miete juga lebih murah.

Jadi, susahnya cari Wohnung gimana nihhh.. Cari Wohnung di Berlin itu susah banget. butuh waktu berbulan-bulan. Tadi kan udah diceritakan, gimana masuk ke web cari wohnung itu, misalnya ada yang cocok, terus kita email atau telepon untuk minta Besichtigungstermin. Apa itu? Ya kita bikin janji sama mereka untuk bisa lihat rumahnya secara langsung gitu. Aku sih biasanya email mereka. Nah, untuk dapetin Besichtigungstermin ini aja susah bangetssss.. Bayangin aja kalau yang kirim email atau telepon untuk minta besichtigungstermin untuk wohnung itu ada 200 orang, sementara yang bisa dapetin termin itu hanya sekitar 10-20 orang. 1 banding 10 ya kan. Sementara itu, kita baru bisa kirim lamaran buat dapetin wohnung itu hanya kalau kita udah dikasih Besichtigungstermin.

Hah? Kirim lamaran? Iya, di Jerman, buat dapetin wohnung itu kami harus kirim lamaran. Isinya apa aja?

  1. Bewerbungsschreiben (surat lamaran) yang menjelaskan di dalamnya, kita ini siapa, kerjaannya apa, punya anak atau nggak, gaji sebulan berapa, kenapa ingin pindah rumah, dll, pokoknya seperti kamu tulis surat lamaran buat kerja aja.
  2. Schufa. Ini penting, jadi, di Jerman tiap orang itu ada nilai schufa nya. Aku lupa berapa nilai maksimalnya, Tapi contoh aja nilai maksimal schufa 100. Misalnya, kamu bukan orang Jerman, schufa kamu dari 100 turun jadi 90, terus, uang di bank minus, turun lagi schufanya jadi 80, lalu, banyak cicilan yang belum lunas, turun lagi schufanya, dll. Yang pasti, dari Schufa ini terlihat kamu orang yang cukup berbahaya atau nggak. Berbahaya dengan arti nantinya waktu kamu dapetin wohnung, bisa bayar bulanannya atau nggak. Mereka lihat dari Schufa.
  3. Schufaauskunft. Ini sejenis CV kali ya. Dimana kami dikasih formulir, yang harus diisi, seperti nama, tanggal lahir, alamat, kerjaan, gaji, punya peliharaan ato nggak, ada anak atau nggak, dll.
  4. Mietschuldenfreiheit Bescheinigung. Ini adalah sertifikat yang menyatakan kalau sebelumnya kamu selalu bayar uang sewa tiap bulan. Sertifikat ini bisa didapatkan dari Verwaltung (kantor admin? entahlah apa bahasa Indo nya) tempat tinggal sebelumnya, atau paling gampang, buka konto bank kamu, terus di filter biar kontonya hanya menampilkan uang sewa perbulan yang kamu bayar itu.
  5. Fotokopi paspor atau Ausweis
  6. Fotokopi kontrak kerja, tapi jangan di copy semua, hanya yang menampilkan jumlah gaji dan tipe kontraknya apa aja. Misalnya unbefristet atau seumur hidup, dll.
  7. Fotokopi slip gaji 3 bulan terakhir dan fotokopi kalau seandainya kamu menerima uang bantuan dari Berlin.
  8. Bürgschaft sertifikat juga bisa kamu lampirkan kalau kamu tahu gaji kamu gak cukup untuk bisa terpilih atau kamu masih student. Yang artinya ada orang yang menjamin kalau kamu akan bayar uang sewa tiap bulan dan kalau sesuatu terjadi a.k.a gak bisa bayar uang sewa, orang yang menjamin kamu ini yang akan didatangi.

Baru liat list itu aja udah terasa susahnya kan. Untuk orang yang pendapatannya sedikit atau student juga bisa meminta satu sertifikat dari pemerintah. Aku lupa apa namanya, sehingga kamu bisa melamar di wohnung-wohnung tertentu yang harga sewanya lebih murah dibanding yang asli karena sudah di subsidi dari pemerintah. Misalnya tadi, 3 Zimmer Wohnung harga sewa di Berlin katakanlah 800€. Ah, aku ingat sekarang nama sertifikatnya WBS (Wohnberechtigungsschein). Ya, dengan WBS ini, kamu bisa mendapatkan 3 Zimmer wohnung misalnya dengan harga 500€ saja perbulan.

Tapi, semua berkas ini hanya bisa dikirim kalau kamu sudah dapat Besichtigungstermin. Jadi pertama buka web, cari wohnung yang diinginkan, kirim email/telepon, dapat besichtigungstermin, cocok sama wohnungnya, kirim berkas, terus tunggu deh email balasannya antara kamu dapat wohnung tersebut atau nggak.

Yang paling penting untuk diperhatikan saat kamu cari wohnung sih yang pasti nilai schufa nya bagus, gaji 3x lipat harga sewa warmmiete, punya kerjaan tetap dan lebih bagus lagi kalau unbefristet (seumur hidup), lebih bagus lagi kalau kamu sudah menikah dan keduanya kerja. Itu lebih mudah lagi. Tapi tetap saja pada akhirnya gak bisa dipungkiri 1 banding 10 itu real.

Sekian cerita aku dari pengalaman cari apartment di Berlin. 🙂

Our insta is below here. Any questions on another insta won’t be answered. Just because the other one is my private social media. Thanks.

View this post on Instagram

#copenhagen #denmark #shotonsamsung

A post shared by Caro & Bram (@caroandbram) on

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s