Beberapa orang tanya aku, apa aku bakal jadi ibu rumah tangga aja setelah punya anak ato bakal kerja lagi, karena kami gak punya keluarga sama sekali di Jerman yang bisa dititipin anak. Tentu aja aku bakal kerja lagi. Haha. Lah, terus anaknya siapa yang urus donk? Nah, di Jerman udah biasa banget anak di Kindergarten selama orang tua kerja. Kindergarten (TK) disini terima anak mulai umur 9 bulan sampai dia siap masuk Grundschule (SD) sekitar umur 6 tahun. Waduh, gak takut ninggalin anak sekecil itu? sejujurnya sebagai mama baru, agak kawatir juga. Tapi aku percaya sama TK disini sih, karena semua orang juga melakukan hal yang sama, kalau gak aku gak bisa kerja lagi donk.
Di Jerman, walaupun mereka punya keluarga disini, agak gak lazim titipin anak ke keluarga walaupun oma opanya, oleh karena itu, semua keluarga butuh tempat di Kindergarten untuk anaknya agar bisa kembali kerja. Iya, disini rata-rata cewek kerja juga. Agak jarang ibu-ibu yang jadi ibu rumah tangga, mungkin kecuali suaminya udah tajir melintir ya haha. Lalu, jumlah Kindergarten yang ada jauh lebih sedikit dibanding jumlah anak, karena itu, orang-orang biasanya mulai daftar Kindergarten saat mereka hamil. Iya, saat masih hamil, bukan saat anaknya udah lahir. Haha. Demi dapet tempat di Kindergarten, karena sulit banget dapetnya, gak kayak di Indo, asal punya uang, kalo mau masuk TK ya tinggal bilang kepala sekolahnya, bayar dan selesai. Gak demikian disini, ribet banget. Dan dapet tempat atau nggaknya hoki-hokian sih, ada yang bisa dapet langsung, ada yang mesti nunggu sampe 4 taun gak dapet-dapet.
Untuk anak aku sendiri, aku bersyukur dia dapet cukup cepet, dia dapet tempat untuk bulan Januari taun depan, saat dia udah berumur 1 taun lebih. Aku juga udah mulai daftar Kindergarten saat aku masih hamil. Beruntung juga, di daerah rumahku ada banyak Kindergarten, jadi aku daftarkan dia ke 15 KiTa (Kindergarten) saat itu. Cara daftarnya hanya lewat email aja, perkenalan diri dan kapan kira-kira anaknya akan lahir. Nanti mereka akan balas email kamu, baisanya akan dibilang kalau kita ada di waiting list dan diminta mengabarkan lagi saat anaknya lahir. Lalu waktu anaknya lahir, kirim email lagi dan menyertakan nama anak dan tanggal lahirnya. Selesai deh. Mereka akan kabarin kamu lewat email atau telepon kalau kamu dapet tempat di KiTa untuk anakmu.
Kami juga masih akan ketemu dengan kepala sekolahnya, terus perkenalan, diliatin dulu program di KiTa, makanannya apa aja, kelas-kelasnya seperti apa, dll. Kalau kita setuju, baru tanda tangan kontrak. Untuk bisa masuk KiTa, yang diperlukan hanya KiTa Gutschein atau voucher Kindergarten yang didapatkan dari pemerintah. Beruntung juga saat pandemi ini semua bisa diurus online. Kami hanya perlu kirim berkas-berkas melalui email, dan Gutschein akan dikirim beberapa minggu kemudian.
Apa aja yang dibutuhin untuk KiTa Gutschein tersebut? 1. Arbeitsbescheinigung atau surat keterangan dari tempat kerja yang menyatakan kalau orang ini kerja pada mereka. 2. Mengisi formulir pendaftaran KiTa Gutschein yang didalamnya akan diminta berapa jam yang dibutuhkan, kapan orangtua akan mulai kerja lagi, dll. 3. Dan tanda tangan dari kedua orang tua kalau kami adalah orang yang mengurus anak ini. Atau kalau cerai atau gak nikah ya orang tua yang mengurus anak tersebut. 4. Tanda tangan yang menyatakan persetujuan kalau semuanya akan dikirim lewat email bukan dengan berkas kertas seperti biasanya.
Apa guna KiTa Gutschen tersebut? Gunanya agar kami gak perlu lagi bayar uang sekolah. Uang sekolah ditanggung pemerintah, dan semua orang berhak dan harus punya KiTa Gutschein ini kalau mau memasukan anaknya ke KiTa. Jadi, gak bayar apapun? Kami hanya perlu bayar uang makan sebesar 23€ per bulan. Sementara untuk program di KiTa, prakarya dll udah gak perlu bayar lagi. Tapi ada juga KiTa privat disini, yang biasanya kayak ada extranya, misalnya Bilingual KiTa, atau apalah, dan pemiliknya privat. Biasanya, selain 23€ itu, akan diminta uang tambahan yang tentunya tiap KiTa berbeda-beda untuk program tambahan tersebut. Walaupun demikian, untuk masuk KiTa privat juga tetep butuh KiTa Gutschein.
Sekian cerita per-Kindergarten-an kali ini. Follow us on Instagram yuuukkk..
Satu komentar