Akhir tahun 2018, ini cerita sebelum aku sangjit, sebelum ke Jatim. Hahaha. Tahun 2018 ke Indo kayaknya banyak jalan-jalannya 😛 Aku dan keluargaku liburan singkat ke Singapore. Cuma 3 hari 2 malam aja. Kenapa kesana? Ya karena belum pernah kesana. Haha. Padahal negara yang paling deket dan gak butuh visa, hanya paspor. Jadi, sebelum aku pulang Indo, kami sekeluarga merencanakan jalan-jalan singkat di Singapore.
Perjalanan dimulai tentunya dengan drama. Hahaha. Apalah arti hidupku kalau tanpa drama ya. Hahaha. Dimulai dengan telat dateng ke airport. Pesawat akan boarding 10 menit lagi, sementara kami baru sampai di airport. Alesannya ya karena Jakarta macet. Kami boarding pagi, sekitar pukul 8 pagi biar gak buang-buang waktu aja sih. Jadi sampai di Singaporenya juga masih pagi dan hari itu bisa dipake jalan-jalan juga. Gak tau kenapa, kami jalan dari Bandung aja udah telat, belum lagi hari itu Jakarta macet parah karena pembangunan jalan tol baru atau entahlah apa itu. Pokoknya hari itu macet luar biasa. Kami sampai 10 menit sebelum pesawat terbang. Semua orang udah naik pesawat, tinggal kami ber-empat yang belum. Hahaha. Nama kami udah dipanggil berkali-kali. Sambil lari-lari menuju gate. Karena kami naik pesawat murah, a.k.a Air asia, kalau kalian yang sering ke airport pasti tahu lah ya, semua pesawat murah, gate nya rata-rata ditempatkan paling ujung. Hahahaha. Jadi udah waktu tinggal 10 menit lagi, kami lari-lari di menuju gate di bandara Soetta yang baru, yang besar itu. Gila sih itu. Haha. Gak mau sekali lagi deh, telat dateng ke airport. Mamaku udah drama karena capek, ‘tinggalin mama aja, mama gak sanggup lagi’ gitu katanya. Haha. Kalau diinget kocak juga jadinya. Aku dan papa sih semangat lari-lari. Sayang tiket udah dibeli. Aku udah kebelet pipis juga, karena gak sempet ke toilet, mau ke toilet juga gak bisa, sampai perut udah sakit. LOL. Akhirnya waktu lari-lari, kami bertemu dengan petugas yang juga sedang lari-lari mencari kami. Dia tanya kami ‘ini Carolina, Claudia, dll’ ‘iya bener’ kataku. Agak lega sebenernya, karena udah ketemu petugasnya, berarti kami gak akan ditinggal pesawatnya. Dia langsung mengabari petugas lainnya lewat walkie talkie ‘udah ketemu nih, lagi menuju gate’. Berkali-kali dia bilang ‘ayo agak cepat larinya, ayo bu, cepat, pesawatnya udah harus terbang’ LOL. Sesampainya di depan gate, aku dan papa sampai duluan, mamaku ketinggalan di belakang. Petugas tiketnya ngomel ke mamaku, ‘ayo cepet bu, udah telat kok masih santai’ Hahaha. Mamaku gak santai padahal, sepanjang jalan dia lari-lari, cuma waktu udah didepan gate aja dia jalan karena kecapean. Akhirnya kami berhasil sampai di pesawat, gak lama pesawat pun terbang.
Sampai di Singapore Airport. Airportnya memang bagus seperti kata orang. Banyak toko-toko, banyak hiasan juga, dan modern. Tujuan pertama kami karena belum makan pagi adalah cari sarapan dan minum dulu, jadi aku tukar uang, lalu beli nomor sim Singapore untuk google maps dan cari makan. Karena masih pagi, belum terlalu banyak toko yang buka, kami juga gak bisa menemukan food courtnya saat itu. Mana adikku yang punya maag parah udah mulai sakit. Jadi kami agak kawatir saat itu. Untungnya kami menemukan toko roti. Jadi kami beli roti untuk dia, minum, istirahat sebentar sambil mengatur wifi dan cari jalan menuju ke Airbnb.

Kami tinggal dekat Orchard road, kalau gak salah, dari Orchard tinggal naik bis atau jalan kaki. Jadi kami naik MRT dari airport ke orchard, makan siang sebentar di KFC kalau gak salah, karena kami sudah lapar, belum makan dari pagi dan KFC yang ada didepan mata saat itu, jadi kami makan KFC di stasiunnya. Juga ke Sevel untuk beli obat maag. Dari sana, karena aku lihat di google maps, jalan kaki menuju Airbnb hanya memakan waktu 15 menit, jadi kami putuskan untuk jalan kaki kesana. Sebenernya sih bisa naik bis, tapi sekalian berhemat lah. Haha. Lagipula, mungkin karena aku yang biasa tinggal di Eropa, biasa jalan kaki, jadi merasa 15 menit bukan sesuatu yang wow gitu. Kami juga hanya membawa 2 koper kecil, jadi gak berat.
Satu hal yang aku tau pasti, Singapore panas banget. Seperti Jakarta. Panas dan lembab, jadi jalan kaki sebentar aja udah keringetan. Gak lama, kami sampai di Airbnb, check-in, mandi, terus tidur siang dulu, karena udah kecapean dari pagi lari-lari terus di Singapore juga masih jalan lagi.
Sorenya, setelah bangun tidur, kami pergi ke daerah Bugis. Sekalian cari makan malam disana. Hanya dengan naik bis dari halte bus dekat Airbnb, kami sampai di Bugis. Di Bugis banyak terdapat penjual oleh-oleh, seperti gantungan kunci, magnet, atau baju hits I love SG dengan harga murah dan warna-warni. Kami cewek-cewek tentunya langsung bahagia liat seperti itu. Jadi kami beli beberapa barang untuk oleh-oleh. Kami menemukan food court di daerah Bugis, jadi kami makan di food court itu. Cukup banyak juga pilihan makanannya, papa dan adikku makan nasi hainan, aku dan mamaku mie. Food court yang satu ini kurang enak tapi menurutku. Kami beli makanan dari stall yang berbeda-beda, tapi menurutku, semua makanan rasanya hambar. Setelah puas berkeliling Bugis, kami kembali ke Airbnb untuk beristirahat.
Hari kedua, kami beli one day ticket, karena kami tau, seharian ini akan kami pakai jalan-jalan sepanjang hari. Kami mulai dengan jalan kaki lagi dari Airbnb ke Orchard, beli tiket disana, lalu kami menuju Marina Bay Sands dan daerah sekitarnya, seperti Merlion Park, Esplanade, dll. Keluar dari stasiun MRT, aku masih harus lihat google maps lagi untuk cari arah yang tepat menuju Marina Bay Sands, di jalan sih biasa, cewe-cewe ya pasti foto-foto. Hahaha. Mama dan papaku tapi juga keliatan bahagia, papaku yang biasanya gak senang di foto, kali ini tiap kali disuruh foto, dia pasti mau, bahkan dengan gaya-gaya yang cheesy. Hahaha.

Kami akhirnya menemukan tempat yang kami tuju. Marina Bay Sands, sekitar pukul 9 pagi saat itu, tapi sudah banyak turis yang berada disana. Dan jam 9 pagi di Singapore tuh udah bener-bener panas rasanya. Aku sih paling suka daerah ini. Karena sangat instagramable, dengan gedung-gedung tingginya dan langit yang biru. Untungnya cuaca sedang sangat cerah hari itu.
Kami foto-foto dan jalan-jalan di daerah sana sampai akhirnya menemukan Esplanade, itu loh, bangunan yang juga jadi ciri khas Singapore, yang kayak durian. Hahaha. Ternyata juga gak jauh dari situ ada patung Merlion yang juga jadi ciri khas Singapore. Sayangnya, seperti yang tadi aku bilang, terlalu banyak turis yang foto-foto juga. Hahaha.
Dari sana, kami lanjut perjalanan ke daerah China Town sekalian cari makan siang disana rencananya. Di perjalanan, kami menemukan Sevel, lalu beli sarapan disana. Di Eropa jarang banget Sevel, di Berlin sih gak ada. Aku gak tau di Bandung ada Seven Eleven atau nggak, yang pasti, itu mungkin kedua kalinya aku ke Sevel. Disana banyak makanannya ternyata. Papa dan adikku beli nasi lemak kalau gak salah. Kami juga beli onigiri dan roti. Juga disediakan microwave untuk menghangatkan makanan. Haha. Kampungan banget gue. Kami cari stasiun terdekat dari sana sekalian keliling daerah itu juga. Gak terasa capek sih, malah senang, karena kapan lagi bisa banyak jalan kaki kalau gak lagi jalan-jalan ya kan. Apalagi di Indo gak bisa banyak jalan kaki seperti ini karena udaranya yang sangat berdebu, juga berbahaya karena kendaraan bermotor yang kalau jalan seenaknya. Jadi seru sih jalan-jalan disini.

Sampai di stasiun terdekat, kami melanjutkan perjalanan dan turun di stasiun China Town. Dari sana jalan kaki untuk berkeliling. Di kanan kiri jalan banyak terdapat penjual makanan, oleh-oleh, dll. Kami pertama sih tertarik dengan dendeng babinya. Haha. Abis itu, kami juga lihat banyak toko yang jual baju cheongsam. Karena pulang dari Singapore aku akan sangjitan, maka kami juga banyak lihat-lihat baju cheongsam. Bagus juga, selain banyak pilihan juga harganya gak terlalu mahal. Kalian yang mau sangjitan coba deh ke Singapore, cari baju Cheongsam disana banyak pilihan. Aku tadinya mau beli satu, tapi ingat kalau aku udah beli baju untuk sangjit di Indo, jadi akhirnya batal. Yang mau baca cerita sangjitku juga bisa klik link ini (Sangjit (acara tunangan Chinese) ala kami). Disana juga banyak jual gantungan kunci, magnet, baju i love SG dengan harga bahkan lebih murah daripada Bugis, dan lebih banyak pilihan. Jadi sedikit menyesal udah beli di Bugis kemarin.
Aku agak lupa, setelah atau sebelum China town, kami ke daaerah Little India, Kayaknya sih sebelum China Town. Kami foto-foto di Haji Lane yang terkenal itu, lalu jalan di daerah sana beli Murtabak. Murtabak itu kayak martabak telor di Indo sih, cuma lebih tebel aja. Terus dikasih bumbu curry juga. Enak.

Lanjut cerita di China Town, karena hari sudah siang, kami sudah lapar, jadi sekarang kami akan mencari makan. Sebelum datang ke Singapore, aku sebelumnya sudah search tempat-tempat menarik di Singapore, termasuk tempat makannya, salah satu yang sering disebut-sebut orang adalah Hawker Centernya, atau bisa juga disebut foodcourt kali ya. Salah satu Hawker Centre terkenal juga ada di sekitar China Town, jadi kami jalan kaki dari China Town menuju Hawker Centre tersebut. Hawker Centre itu seperti hall besar yang diisi stall-stall kecil penjual makanan. Disana, mau cari makanan apapun ada. Mie, nasi, ayam, kwetiau, minuman, apapun ada. Kami datang saat jam makan siang, jadi tempatnya penuh dengan karyawan-karyawan sekitar yang juga sedang mencari makan, jadi saat itu cukup sulit mencari tempat duduk. Di Hawker Centre ini rata-rata makanannya kayaknya enak. Karena kami beli makanan dari 4 stall makanan yang berbeda, dan semua rasanya gak ada yang mengecewakan. Juga sangat murah. 1 mie bisa hanya dengan 3SGD bisa kamu dapatkan. Dan enak. Wow!

Setelah makan dan santai disana sebentar, kami lanjutkan perjalanan menuju Gardens by the Bay. Kami memang sengaja datang kesana agak sore, sehingga bisa menikmati taman saat lampu belum dinyalakan dan setelah dinyalakan. Saat itu disana sedang ada Christmas theme, sehingga untuk masuk, kami harus bayar per orang 13 kalau gak salah. Entahlah aku lupa. Karena kami udah disana, sayang rasanya kalau gak masuk, jadi kami beli tiket untuk masuk ke tamannya. Sebelum masuk, kami terlebih dahulu berkeliling taman sekitarnya, kami juga sempat ingin masuk ke Cloud Forest nya, tapi karena waktunya sudah mepet, jadi lain kali saja.
Foto-foto di dalamnya gak ada yang bagus, karena sudash mulai gelap, juga taman itu lebih bagus kalau di foto dari tempat yang agak jauh. Jadi kami hanya menikmati tempatnya saja. Cari tempat duduk yang nyaman, berkleliing sambil menunggu lampunya nyala. Saat itu juga karena Christmas Theme yang tadi aku ceritakan, jadi ada christmas market kecil didalam taman yang membuat tamannya semakin unik. Kalau gak salah, pukul 19.00 lampunya mulai dinyalákan, lampu berkedip-kedip sesuai dengan lagunya yang saat itu adalah lagu-lagu natal. Suka. Bagus. Setelah itu, kami kembali ke Airbnb dan cari makan sekitar Airbnb.
Hari ketiga, yang juga merupakan hari terakhir kami di Singapore, kami flight pukul 20.00. Karena kami belum berkeliling Orchard Road yang terkenal itu, hari ini kami memutuskan untuk berkeliling Orchard, makan siang disana, lalu langsung ke Airport karena ketakutan terlambat lagi seperti saat pergi. Haha. Orchard road juga sedang banyak dihias dengan hiasan-hiasan natal. Saat itu mungkin sednag bertema Disney Christmas. Karena kami datang cukup pagi, disana masih agak kosong. Kami banyak berfoto disana sini dengan hiasan natalnya, lalu masuk ke salah satu toko, lihat barang-barang lucu, dan gak lama kemudian hujan turun dengan derasnya, jadi sekalian berteduh, kami makan di salah satu foodcourt mall, yang ternyata juga mkanannya enak-enak dan murah. Kami langsung berpikir, tau gitu, kemarin malam kami struggle cari tempat makan, ternyata di daerah Orchard juga ada foodcourt yang enak. Tapi kami jadi tau deh kalau lain kali ke Singapore lagi. Hehe.
Setelah makan dan isi tenaga, kami langsung berangkat menuju Airport, walaupun masih banyak waktu tersisa sebenarnya, tapi kami pikir, semua tempat terkenal di Singapore sudah kami datangi, Singapore Airport juga cukup besar dan banyak tempat menarik disana, kami juga jadi bisa beristirahat. Jadi kami langsung ke Airport. Karena aku udah search sebelumnya, aku tahu kalau saat itu sdi airport sedang banyak hiasan harry potter, jadi sambil menunggu, aku dan adikku berkeliling terminal-terminal untuk lihat ada apa aja di airport. Beneran deh, gak akan pernah bosen kalau nunggu di Singapore Airport, karena banyak tempat yang bisa di explore, bahkan bioskop mini juga ada. Wifi juga kuat. Banyak makanan juga, kami sih menikmati saat-saat menunggu di airport. Hehe. Sekian ceritaku di Singapore. 🙂
Our Insta is below here. Any questions on another insta won’t be answered, just because the other one is my personal social media. Thanks 🙂
Singapore memang asik untuk dikunjungi, but siapa bilang di Eropa gada 7-11? 😉
SukaSuka
Tp Sg panas 🥵. Kata aku. Haha. Kalaupun ada, jaraaaaannngg bgt
SukaSuka
Di CPH di setiap pengkolan jalan ada 7-11 kali 😛
SukaSuka
Oya? Aku kesana kok gak liat sama sekali ya?
SukaSuka
Haha, kurang aware mungkin
SukaSuka
Mungkin ya.. haha.. di Berlin pastinya gak ada. Nanti di edit deh blognya. Thanks ya 😁
SukaSuka
You’re welcome.
Nih buktinya, https://www.7-eleven.dk/find-butik/
susah soalnya nge-paste picture di kolom komen 😛
SukaSuka