Sangjit (acara tunangan Chinese) ala kami

_MG_8919-min

Cerita sangjit ini sebenarnya melanjutkan cerita jatim trip 2018 itu. Jadi, bulan Desember 2018 ke Indonesia itu tujuan aslinya adalah untuk tunangan. Nah, selesai tunangan, baru kita jalan ke Jatim.

Acara sangjit ini sebenernya juga agak awkward buatku. Soalnya, ini kali pertama aku ketemu keluarga Bram, demikian juga keluarga Bram, ini pertama kalinya buat mereka untuk ketemu keluargaku dan aku. Karena keluarga kami tinggal di kota yang berbeda, Bram di Surabaya dan aku di Bandung, lalu anak-anaknya a.k.a aku dan Bram tinggal di Berlin, jadi kami benar2 belum pernah bertemu satu dengan lain. Keluarga Bram tinggal di Bandung selama 5 hari. Rencananya sih, 3 hari kenalan, hari keempat sangjit, lalu hari kelima mereka pulang ke Surabaya pada sore hari.

3 hari kenalan, aku ajak mereka ke kampung daun biar bisa makan sambil ngobrol-ngobrol, ada privacy juga jadinya kan, walaupun harganya agak pricey. Terus ke rumah mode, biar mereka bisa belanja-belanja gitu, dan tempat makannya juga cukup luas, jadi cukup untuk semuanya, lalu jalan ke mall paskal 23 yang waktu itu agak baru buka, ya gak baru amat sih, cuma aku belum pernah kesana, jadi baru buatku. Hehe. Mereka menginap di hotel ibis, gak dirumahku. Selain takut awkward, juga kami gak punya cukup kamar untuk mereka semua. Selain orangtua Bram, ada juga keluarga dari adik dan kakak mamanya Bram untuk ikut datang di acara sangjit ini.

Kami sebenarnya sama-sama dari keluarga yang udah gak terlalu pegang adat, hanya beberapa orang saudara dari papaku aja yang masih sangat pegang adat, tapi kami ingin ikutan aja, biar kalau di-post di insta keliatan keren gitu, dibandingin cuma dikalungin doank kan haha. Jadi, berbekal ketidak-tahuan tersebut, kami mengadakan acara ini. Kami mempersiapkan semuanya sendiri. Tanpa Event Organizer atau apapun itu. Jadi segala susunan acara, barang dll kami cari semuanya sendiri. Aku dan mamaku banyak tanya sana sini untuk mencari tahu apa yang dilakukan, apa yang perlu dipersiapkan untuk sangjit. Aku juga seringkali mencari di google. Untungnya, beberapa teman dekatku saat itu juga baru sangjit-an. Jadi setidaknya kami punya informasi yang up to date. Hehe.

Bram sendiri datang ke Bandung 1 minggu lebih awal daripada keluarganya untuk mempersiapkan acara ini. Seharusnya sih, yang menyiapkan acara ini dari pihak perempuan, tapi seperti yang sudah kubahas tadi, sangjit kami hanya ala-ala aja, jadi, aku malah sengaja minta Bram bantu persiapannya. Dalam seminggu itu, kami cari baju, ke pasar baru, ke BTC, ke jalan riau. Akhirnya kami temukan baju yang cukup oke di BTC. Tapi, saat kami jalan ke jalan Riau, kami menemukan batik yang oke juga, jadi kami berencana pakai 2 baju pada hari-H nanti. Selain baju juga kami cari kotak sangjit. Aku seringkali lihat di instagram, masa-masa sekarang, banyak vendor kotak sangjit di instagram, tapi aku agak kurang sreg gitu sama harganya dan isinya. Jadi, kami putuskan untuk bikin kotaknya manual dan isinya kami isi sendiri semau kami.

Setelah bertanya ke beberapa teman, temanku ada yang bilang untuk beli kotaknya di toko Citra, kalau gak salah di jalan kalipah apo bandung, tapi aku juga udah lupa. Akhirnya suatu hari kami kesana untuk bertanya mengenai kotak sangjit. Ternyata, mereka tidak hanya jual kotaknya, tapi juga bisa langsung mereka isi dan harganya sangat sangat terjangkau. Bahagia ya.. Kami tentunya setuju untuk langsung beli kotak dengan isinya, kami hanya perlu menyesuaikannya sesuai dengan keinginan kami, misalnya kami gak mau kaki babi, jadi kami ganti maling, dll. Kami juga ditanya mau berapa kotak. Karena jumlahnya harus genap, tadinya kami berpikir 6 kotak cukup. Kalau 2 atau 4 kotak kelihatannya terlalu sedikit dan dalam 1 kotak jadi terlalu penuh, jadi kami pikir 6 kotak cukup. Tapi kemudian, cicinya bertanya, apa kita udah punya kotak untuk barang pribadi seperti sepatu, kemeja dll atau belum. Oya, belum juga. Jadi akhirnya kami beli 6 kotak yang sudah diisi dan 2 kotak kosong untuk barang pribadi kami. Kalau kalian mau bertanya isi 8 kotak itu apa saja, suer aku juga gak tahu. Hahaha. Kami hanya ke toko citra itu, bilang mau sangjit dan butuh kotak, ditawarin yang udah diisi, kami hanya iya-iya aja. Waktu cicinya menjelaskan isi kotaknya dll juga kami iya-iya aja gak ngerti. Yang penting kotaknya siap. Haha. Yang kami tahu hanya 2 kotak terakhir yang kami isi barang pribadi. 1 kotak untuk barang pribadi Bram yang isinya sepatu, kemeja, jam tangan, dompet dan sabuk. 1 kotak untuk barang pribadi aku yang isinya sepatu, dress, jam tangan, dompet, dan sedikit makeup. Gak tau apa tujuannya, aku hanya masukin aja barang yang udah kami beli. Bahkan biar kotaknya keliatan lebih penuh, karena sebenarnya kami hanya menyiapkan jam tangan dan kemeja saja, sepatu, dompet dll aku pinjam punya mama dan papaku. Hahahaha. Karena tujuan kami benar-benar hanya biar bagus di foto aja haha. Setelah dipesan, cicinya bilang, kotaknya bisa diambil setelah 3 hari.

_MG_8883-min
contoh salah satu kotak sangjit kami

Lalu untuk tempatnya, sebenarnya di rumah pihak wanita aja udah oke. Karena ini kan hanya acara tunangan. Rumahku sebenarnya cukup untuk banyak orang, tapi karena rumahku berada di dalam gang sehingga gak memungkinkan mobil-mobil parkir disana, jadi aku dan keluarga memutuskan untuk mencari restaurant yang biasa dipakai orang sangjit. Ada banyak pilihan restaurant di Bandung yang menyediakan layanan sangjit, bahkan sudah dengan dekornya. Tapi yang paling aku fokuskan adalah biayanya terjangkau, makanannya enak, dan bisa pakai ruang VIP. Karena banyak restaurant yang menyediakan layanan sangjit, tapi gak punya ruang VIP atau harga ruang VIP nya sangat mahal, sehingga saat sangjitan ditonton pengunjung lain yang makan di resto tersebut. Aku gak mau seperti itu, terasa gak nyaman. Jadi, punya ruang VIP jadi satu concern terbesarku.

Setelah mencari-cari dan survey ke beberapa tempat, akhirnya aku putuskan untuk mengadakan acara di Grand Eastern Restaurant di jalan pasir kaliki. Resto nya berada tepat di depan paskal hyper square, tempat parkir banyak dan mudah, makanannya kami pilih chinese food yang halal, karena banyak saudara dari pihak mamaku muslim. Kami memesan 1 ruang VIP untuk 6 meja (1 meja untuk 10 orang). Kalau yang ini, aku bayar sendiri dan Bram gak tau apapun. Ini urusan pihak wanita.

Hari H, aku, mama dan adikku nyalon dulu, make up, hairstyle di salon langganan mamaku. Sementara Bram aku suruh ambil kotaknya di toko citra. Acara kami mulai pukul 11 siang. Aku dan keluarga datang 1 jam lebih awal untuk sedikit menghias ruangan.  Seharusnya sih, kotaknya dibawa masuk oleh saudara-saudara Bram yang belum menikah dan diserahkan pada keluargaku. Tapi, kami malas melakukan tradisi semacam itu, jadi kami langsung taruh kotaknya didepan meja, sambil mamaku dekor ruangan. Hehe. Karena sudah kubilang sebelumnya, kami hanya butuh kotaknya untuk dipakai foto.

_MG_8898-min
Mamaku dekor mejanya

Beberapa saudara dari papaku sih sudah protes, katanya kalau mau sangjitan harus sesuai bla bla. Tapi gak kuhiraukan, ini kan acara kami, jadi kami lakukan apa yang kami mau. Hehe. Kebetulan juga, adikku punya kenalan seorang fotografer, jadi kami juga mendapat fotografer dengan biaya yang ringan.

Oke, masuk ke acara, setelah selesai dekor, tidak lama kemudian, saudara-saudara mulai berdatangan dan mereka langsung duduk ditempat yang mereka mau. Aku meminta om ku yang biasa memimpin acara di gereja untuk menjadi MC pada hari itu. Aku sebelumnya sudah menuliskan poin-poin apa saja yang harus dilakukan hari itu, jadi om ku hanya tinggal memandunya.

_MG_9237-min

Acara dimulai tentu saja dengan berdoa bersama, lalu kata pengantar dari papanya Bram dan yang terpenting dari sangjit ini, papanya Bram harus menyampaikan perkiraan tanggal pernikahan, kalau gak disampaikan ya jadinya sia-sia dong acara tunangannya, jadi hanya perkenalan kalau belum ada tanggalnya. Bukan tanggal yang pasti, tapi hanya perkiraan. Setelah papa Bram selesai, papaku maju juga untuk menyampaikan kata sambutan juga mengungkapkan apakah dia menerima lamaran dari keluarga Bram untuk menikahi aku atau tidak.

_MG_8924-min
Aku dan keluargaku
_MG_8926-min
Bram dan keluarganya

Setelah itu dilanjutkan dengan pengenalan keluarga, Bram maju kedepan dan memperkenalkan seluruh keluarganya yang ada disana, demikian juga denganku. Lalu acara terpenting, yaitu aku diberi kalung oleh mamanya Bram yang menandakan aku sudah diikat. Wow. Kemudian foto bersama, doa makan, lalu makan siang bersama, setelahnya sih kami tentunya masih foto-foto lagi.

_MG_9133-min

Oya, sebelumnya, sambil menunggu seluruh keluarga yang sudah diundang hadir, kami menyiapkan snack, agar sambil menunggu, semua tamu bisa makan snacknya dulu, karena itu hampir jam makan siang, jadi mungkin sudah ada yang lapar. Snack ini di sponsori oleh tanteku yang biasa jualan kue basah. Hihi.

_MG_8980-min

Dan yeeee kami resmi tunangan..

_MG_9214-min

Ya, begitu saja acara sangjit ala-ala kami, yang gak sesuai adat dan tradisi tapi kami bahagia menjalaninya. Pada akhir acara, kami berfoto, lalu acara bagi kotak yang juga dengan cara yang sama, kami bagi semau kami. Haha. Padahal satu saudara dari papaku sibuk menjelaskan cara yang benar, tapi aku dan Bram tetap membagikan sesuai yang kami mau. Haha. Sekian.

_MG_9271-min
Berfoto dengan seluruh sepupu yang ada
_MG_9309-min
Ribet bagiin kotak 😀

Our insta is below here. Any questions on another insta won’t be answered. Just because the other one is my private social media. Thanks.

View this post on Instagram

#copenhagen #denmark #shotonsamsung

A post shared by Caro & Bram (@caroandbram) on

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s