Lama banget ya.. Jalannya tahun 2018, ditulisnya 2 tahun setelahnya. Hahaha. Karena kebiasaan menunda-nunda, jadinya gini deh. Karena Bram orang Surabaya (aku sih Bandung), terus aku sekeluarga selalu ingin jalan keliling jawa timur, dan kebetulan dapet pasangan dari Jatim, jadi kami pakai kesempatan ini untuk jalan ke Jatim sekaligus kenalan juga sama keluarganya. Keluarga Bram juga sebelumnya udah ke Bandung, jadi ya udah kenal juga sebenarnya.
Kami jalan selama 10 hari di Jawa Timur. Perjalanan dimulai dengan naik kereta dari Bandung sampai Surabaya. Di Surabaya 3 hari 3 malam, pada salah satu hari tersebut kami one day trip ke Madura, lalu 1 hari di Malang, 1 hari di Batu, dari Batu lanjut jalan ke Bromo, lalu dari Bromo ke Banyuwangi dan menetap disana selama 3 hari 2 malam. Dari Banyuwangi lalu kembali ke Surabaya, lalu Bandung.
Perjalanan kami hampir seluruhnya di sponsori papanya Bram. Jadi selain kami sekeluarga, Bram dan adiknya Grace juga ikut jalan keliling Jatim. Papanya Bram punya homestay di Banyuwangi, juga bekerja sama dengan orang travel atau entahlah bagaimana, sehingga mobil + sopir yang kami gunakan selama jalan-jalan dari papanya Bram, juga saat kami di Banyuwangi, kami menginap di Homestay papanya. Namanya DuBen Homestay. Ada instagramnya juga kalau kalian tertarik ingin jalan-jalan di Jatim, juga ke Banyuwangi ke kawah Ijen bisa tanya-tanya harga atau mungkin ada paket khusus, karena homestay DuBen itu tidak terlalu jauh dari kawah ijen.

Surabaya
Kami datang ke Surabaya dengan kereta sampai di Stasiun Gubeng Surabaya. Lalu dari sana sih sudah tidak memusingkan kendaraan karena ada Bram yang siap antar jemput sana sini. Hihi. Aku sendiri sih sebelumnya sudah pernah datang ke Surabaya, tapi sekirar 8 tahun yang lalu mungkin, jadi sudah lupa bagaimana kota Surabaya itu. Yang aku tahu hanyalah udara di Surabaya yang panas. Waktu sampai di Surabaya ya bener sih, udaranya panas, lebih panas daripada Jakarta menurutku. Jakarta panas lembab, kalau Surabaya panas kering, jadi lebih menyakitkan. Untungnya selama kami disana, kami menggunakan mobil, jadi tidak terlalu panas karena tiap masuk mobil langsung turn on AC.
Di Surabaya yang pasti kami ke mall TP(Tunjungan Plaza) yang terkenal itu lah ya. Yang sekarang sudah ada TP 1-6. Gila sih itu mall gede banget. Dengan banyak cici-cici tipikal Surabaya di dalamnya. Haha. Di TP, cari toko toko mall biasa sampai toko barang branded pun ada. Aku sih agak males muterinnya, selain terlalu besar, kadang kayak gak jelas aja buang-buang uang. Hehe. Jadi kami hanya berkeliling 1 kali, lalu makan di foodcourtnya.
Karena kami ada di Surabaya tepat pada tanggal 31 Desember, jadi kami juga bisa malam taun baruan di Surabaya untuk pertama kalinya. Kami diajak Bram ke G-Walk. Aku suka banget tempat ini. Ini tuh satu jalanan penuh makanan di kanan kiri. Kamu tinggal pilih aja mau makan apa. Mau chinese food gak halal tentunya banyak, chinese food halal ada juga, mau makanan khas Surabaya ya ada juga. Lengkap parah. Dan harga makanannya terjangkau banget. Rasanya juga oke. Overall kami sekeluarga sangat senang makan di G-Walk.
Dan malam itu sedang ada acara bernama Gwalk new year festival, dengan kursi-kursi yang sudah diatur dan food stall di sekeliling nya, lalu acaranya ada MC dengan badut-badut atau atraksi seperti itulah, dan diakhiri dengan kembang api. Karena kami merasa ini pertama kalinya tahun baruan di Surabaya, jadi kami tidak menyia-nyiakan kesempatan dengan menunggu kembang api diluncurkan pada pukul 12 malam. Kami menunggu sekitar 1,5-2 jam di festival itu. Dan worthed it. Kami senang lalu kembali pulang ke hotel.
Terakhir, pada hari ketiga di Surabaya, kami one day trip ke Madura dan setelahnya Bram mengajak kami ke Kenjeran. Aku agak gak ngerti ada apa di Kenjeran itu, atau mungkin Bram ajak kami ke bagian kenjeran yang salah. Haha. Tapi aku merasa Kenjeran itu kotor, gak ada apa-apa. Atau mungkin juga kami telat datangnya, karena kami datang sekitar pukul 5 sore. Kami hanya berada disana sekitar satu jam, berfoto bersama patung budha, lalu pulang.
Madura
Seperti yang sudah aku sebutkan tadi, pada hari ketiga di Surabaya, kami menyempatkan untuk one day trip ke Madura, karena kita ingin coba melewati jembatan Suramadu yang terkenal itu. Apalagi sekarang masuknya sudah gratis kan. Menarik sih, kami berada diatas jembatan yang bawahnya laut, dan jembatannya panjang sekali. Lalu, ada jalan khusus motor di sampingnya, jadi motor dengan mobil tidak akan berada di jalan yang sama. Mungkin untuk mengurangi kemacetan. Entahlah. Tapi menarik sekali, hanya dengan melewati jembatan, kami sudah berada di pulau yang berbeda.

Sesampainya kami disana, kami makan siang terlebih dahulu dengan bebek sinjay yang terkenal. Tadinya kami berencana makan di tempat makan, tapi sayangnya tempat makannya penuh sekali. Daripada capek menunggu tempat lagi, akhirnya kami memutuskan untuk beli dibungkus, lalu kami makan di mobil di tempat parkir. Hihihi. Rasanya sama enaknya kok, berasa makan ditempat langsung juga. Haha.
Tujuan kami ke Madura selain makan bebek sinjay adalah ke batu kapurnya yang terkenal itu. Setiap kali aku cari tentang Madura di youtube, yang keluar pasti bukit kapur, dan kelihatannya cukup instagramable. Kami juga belum pernah kesana.
Kami sih suka sekali dengan bukit kapur ini, menarik, aku gak pernah ke tempat seperti ini. Haha. Tapi kami gak turun kebawah yang ada airnya, karena airnya terlihat hijau, tidak seperti di foto-foto yang keliatan putih bersih. Aku juga beli pentol disana, salah satu makanan yang selalu bikin aku penasaran gimana rasanya. Ternyata rasanya seperti baso aci. Wkwkwkw.

Papa mama aja disana jadi suka berfoto yang biasanya papa seringkali agak susah disuruh foto, kali ini bahkan dia yang terus minta untuk difoto. Hahaha.
Malang
Tujuan kami sebenarnya adalah ke Jatim Park, tapi karena ke-sok tahuan aku, yang berpikir kalau Jatim Park adanya di Malang, jadi aku langsung booking hotel di Malang tanpa bertanya ke Bram terlebih dahulu. Alhasil, setelah Bram tau, dia ngomel, kenapa gak langsung aja ke Batu bla bla bla. Ahirnya dari booking 3 hari 2 malem, diganti jadi cuma 2 hari semalem aja, terus cari hotel lain di Batu buat besoknya.
Kami mulai jalan ke Malang sekitar pukul 8 pagi, sebelumnya cari supermarket dan beli makan siang dulu untuk di jalan. Kami akhirnya sampai di Malang sekitar pukul 1 atau 2 siang karena agak macet. Kami datang ke salah satu taman di Malang yang aku lupa apa namanya untuk makan siang. Seru sih, kayak makan siang di alam gitu. Sepi juga tamannya.
Setelah kenyang makan, kami akhirnya memutuskan untuk mengunjungi Jatim Park hari ini dan keesokan harinya ke museum angkut. Setelah check-in hotel di Malang dan simpan koper, kami langsung jalan menuju Jatim Park 3 sekitar pukul 3 sore hari itu.
Kami hanya mengunjungi satu bagiannya aja, The Legend. The Legend ini agak mirip Madame Tussauds, karena menampilkan patung-patung orang terkenal, tapi gak terlalu mirip juga, karena di dalamnya tidak hanya menampilkan patung saja, tapi juga seperti ada daerah-daerah gitu loh. Misalnya daerah Jepang yang menampilkan nuansa Jepang, atau tempat bersalju yang isinya kapas-kapas gitu tapi dingin. Menurutku, ini tempat paling menarik pada kunjungan kami ke Jatim ini. Papa mama aja minta difoto terus. Foto sama patung Pak Jokowi lah, sama Jackie Chen lah. Haha. Lihat mereka semangat jadi bikin aku juga semangat karena merasa jadinya jalan-jalan yang menghabiskan banyak uang ini gak sia-sia.
Hasil foto kami hari itu sangat banyak. Sebagai keluarga yang sangat senang difoto, gak kaget juga sih kalau hasil fotonya bejibun, sampai udah gak tahu lagi mana yang mau dihapus dan mana yang mau disimpan. Yang ditampilkan disini sih tentunya gak semua, hanya yang menurutku paling menarik aja.
Aku pribadi paling suka dengan daerah Jepangnya, karena keliatan gitu loh effort orang-orang yang mendesignnya, cantik gitu tempatnya. Ya yang lain juga gak kalah bagus sih, tapi yang Jepang ini bagaimanapun menurutku paling berkesan. Pada hari itu cuaca cukup buruk, mendung dan hujan, sehingga ada satu spot yang cukup bagus juga, seperti daerah jaman dulu atau mesir-mesir gitu, kami gak terlalu banyak foto disana karena cuaca yang kurang mendukung. Tapi aku ingin lain kali kesana lagi.
Kami kembali ke hotel setelah puas berfoto sekitar pukul 6 atau setengah 7 malam. Kami mencari makan di daerah Malang, kami makan Cwi Mie Malang yang terkenal itu. Rasanya oke sih, aku suka. Setelah makan, kami kembali ke hotel untuk istirahat karena besoknya mau main lagi. Yeee.
Paginya, sebelum ke Batu, kami berencana untuk jalan kaki cari sarapan di sekitar hotel. Kami mulai jalan pukul 7.30, ternyata jam segitu belum banyak toko yang buka. Setelah berjalan kira-kira satu jam, akhirnya kami menemukan toko yang baru saja dibuka dan kami menjadi pelanggan pertamanya. Hahaha. Dengan menu makanan khas Jawa Timur untuk sarapan. Aku sih pesen tahu telornya, karena aku seringkali bikin tahu teluór di Berlin, tapi gak tahu rasanya benar atau nggak, yang penting enak kan ya. Hahaha. Akhirnya dapat juga kesempatan untuk coba tahu telor yang asli. Sementara papa mama makan rawon untuk sarapan. Haha.


Setelah makan, karena tidak akan ke Malang lagi, jadi kami datang dulu ke alun-alun Malang, ke toko Oen yang kata Bram terkenal, lalu melanjutkan perjalanan kami ke Batu.
Sekian dulu cerita Jatim Trip part 1 nya. Nanti dilanjutkan ke Jatim Trip part 2. Karena kalau semua ditulis dalam 1 post, akan sangat panjaaannggg.. Jadi aku bagi menjadi 2 bagian. Bye!!
our instagram account: