Semua orang Indonesia pasti masukin Amsterdam di travel list mereka. Karena katanya, di Amsterdam banyak orang Indonesianya, juga karena Indonesia pernah dijajah Belanda, semua orang Indonesia semakin penasaran dengan negara Belanda. Ya kan? Katanya juga, bikin Schengen visa lewat Belanda lebih mudah dibanding negara schengen lainnya, itu juga yang menyebabkan banyak orang Indonesia datang ke Belanda.
Kami sendiri datang ke Amsterdam saat itu tanpa direncanakan sebelumnya. FYI, kami ke Amsterdam pada tahun 2018. 2 tahun yang lalu. Hahaha. Kami datang ke Amsterdam karena sepupu terdekatku sedang liburan disana, karena sudah lama tidak bertemu, jadi kami ikut datang kesana, lagipula, kami juga belum pernah ke Amsterdam.
Mereka tinggal di Airbnb di kota lain yang dekat dengan Amsterdam, katanya karena harga Airbnb disana lebih murah, yaitu di kota Utrecht. Dari Utrecht ke Amsterdam tidak terlalu jauh, hanya perlu naik kereta sekitar 20-30 menit untuk sampai di city center Amsterdam. Tapi menurutku, lebih baik kalau menginap di Amsterdam saja kalau kalian berencana untuk berkeliling di kota Amsterdam. Karena harga tiket dari Utrecht ke Amsterdam cukup mahal, demikian juga sebaliknya. Sehingga kalau dihitung-hitung, pada akhirnya total biaya kalau menginap di Utrecht dan Amsterdam sebenarnya bisa dibilang sama.
Hari pertama setelah kami sampai disana, kami berkeliling kota Utrecht sebentar, kota Utrecht sebenarnya cukup indah, dan tidak banyak turis. Lingkungan Airbnb tempat kami menginap juga cantik. Setelah puas jalan di Utrecht, kami melanjutkan perjalanan kami dengan naik kereta menuju ke Amsterdam.
Karena kami saat itu datang pada musim liburan (summer), maka kota Amsterdam sangat sangat penuh dengan Turis. Hati-hati copet! dimanapun kami berjalan, jalanan selalu penuh manusia. Kota Amsterdam sendiri menurutku indah, tipe kota tua eropa dengan rumah-rumah bata dan kanal di berbagai tempat.

Semua tempat di Amsterdam juga instagramable, kalau tidak banyak turis yang menghalangi pemandangan saat kamu berfoto. Haha. Dengan typical bangunan Amsterdam yang di dominasi bata merah, membuat feed instagram kamu lebih cantik. Yuhuu..

Penduduk di Amsterdam juga sangat senang bersepeda, sepertinya, jumlah sepeda disana jauh lebih banyak dibandingkan mobil. Maka dari itu, kamu harus berhati-hati saat jalan di Amsterdam. Jalanan disana dibagi menjadi 3, untuk pejalan kaki, untuk sepeda, dan untuk mobil/motor. Jalan untuk sepeda biasanya ditandai dengan warna jalan yang berbeda, dengan gambar sepeda diatasnya. Kalau kamu berjalan kaki disana, jangan jalan di jalan bergambar sepeda itu ya, atau siap-siap untuk diteriaki orang yang naik sepeda. Hehehe.

Kami melanjutkan perjalanan kami ke Volendam. Katanya, itu adalah kota untuk para nelayan di Belanda. Kotanya sangat cantik, berada di pinggir pantai, dengan toko-toko souvenir atau toko makanan, membuat para turis betah berada disana.
Kota Volendam juga berada tidak jauh dari Amsterdam, hanya perlu naik bus satu kali dari stasiun utama Amsterdam. Disana banyak terdapat food stall yang menjual makanan street food amsterdam, sampai restaurant-restaurant yang menjual makanan khas Belanda. Karena kami sudah makan sebelumnya, kami memutuskan untuk membeli street food di salah satu food stall.

Poffertjes pasti ada di bucket list kalian kalau ke Amsterdam kan? Haha. Demikian juga dengan kami. Poffertjes rasanya seperti pancake mini, kamu boleh minta toping yang kamu inginkan. Kalau kami sih minta toping gula tepung saja, karena itu yang paling murah. Haha. Yang penting kan pernah coba. Selanjutnya, kami juga beli ikan dengan saus yang aku lupa apa namanya. Hehe 😛
Setelah puas berkeliling Volendam, kami melanjutkan perjalanan kami ke Zaanse Schans. Siapa yang gak tahu tempat ini? Haha. Semua orang Indonesia pasti menaruh tempat ini di bucket list mereka. Ke Belanda tapi gak foto dengan kincir angin mereka yang terkenal, berasa kurang gak sih? Haha.
Tapi lagi-lagi, karena ini tempat yang turis banget, jadi seringkali susah untuk berfoto dengan kincirnya tanpa ada orang dibelakangmu. Di foto atas ini saja, sebelah kami sebenarnya sedang ada orang Indonesia yang sedang foto prewed. Hehe
Gak lupa juga foto dengan sepupu kesayangan yang bikin kami jadi datang ke Belanda. Hehe. Kami berkeliling di Zaanse Schans sekitar 2 jam untuk cari spot foto yang bagus. Untung cuaca di Amsterdam saat kami datang juga bagus. Yuhuu.
Saatnya untuk berpisah dengan sepupu. Mereka akan terbang kembali ke Indonesia sementara kami dan satu sepupu akan singgah sebentar di Rotterdam. Sambil menunggu kereta di stasiun, kami mencoba satu makanan lain yang harus dimakan saat kamu berada di Amsterdam. di Belanda sih namanya Patat. Sebenarnya itu hanya kentang goreng dengan bawang bombay, mayo dan bawang goreng. Tapi katanya makanan ini menunjukan kecintaan warga Belanda terhadap kentang. LOL
O iya, buat kalian yang takut dengan makanan eropa, takut gak enak, takut gak ada rasanya, di Belanda, khususnya Amsterdam, sangat mudah mencari chinese food atau makanan Indonesia, jadi tidak perlu takut kalau tidak akan cocok dengan makanannya.
Terakhir, spot foto yang pasti jadi incaran semua orang Indonesia. Kami sebenarnya tidak ada rencana untuk foto didepan tulisan ini, karena apa yang kami tahu, spot ini hanya ada di airport, sementara kami datang dan pergi dengan bus, jadi tidak ada alasan untuk ke airport. Tapi, voila! Ternyata di salah satu stasiun juga ada tulisan ini. bukan didepan stasiunnya, tapi dibelakangnya, sehingga tidak banyak orang yang tahu dan sepi. Yeah! Here we are! Foto selfie dengan tulisan I amsterdam 😀
Satu komentar