Saat ini virus Corona yang sedang mewabah dimana-mana menjadi concern kita sehari-hari. Tapi, thanks God juga karena corona ini, kita semua diberi waktu sama Tuhan untuk beristirahat di rumah, bumi juga jadi membaik dengan adanya virus ini. Selalu ada hal yang bisa kita syukuri kan? Buat aku sih, aku jadi bisa nulis-nulis di blog lagi yang udah lama banget tidak terurus. hahaha.
Sebelum corona menjadi se-menyeramkan saat ini, aku dan Bram sempat jalan-jalan ke Copenhagen selama 2 hari 1 malam. Selain karena bosan di Berlin, juga karena tiket ke Copenhagen saat itu murah.
Kota Copenhagen tidak terlalu besar. Jalan 2 hari 1 malam saja menurutku sudah sangat cukup. Kami memulai perjalanan dari Airport sampai ke tengah kota dengan kereta, lalu setelah itu berjalan kaki mengelilingi kota. Kereta di Copenhagen sudah cukup modern. Kereta dijalankan secara otomatis atau tanpa supir. Karena di Berlin belum seperti itu, kami cukup terpukau dengan keretanya. Hehehe.

Kami naik pesawat paling pagi hari itu, dengan tujuan sampai di Copenhagen juga pagi, jadi punya waktu untuk keliling kota. Sampai di city center, beli sarapan di 7/11, lalu melanjutkan perjalanan keliling kota. Tidak jauh dari stasiun, dengan bantuan google maps dan rencana perjalanan yang udah aku buat sebelumnya, tujuan pertama kami adalah the little mermaid statue yang berada di pinggir pantai. Sesuai dengan google maps, kami berjalan melalui sebuah taman besar yang cantik, dimana banyak orang berolahraga, dan menemukan bangunan yang juga cantik. Sampai sekarang kami gak tahu apa nama bangunan tersebut. Tapi tentu saja kami berfoto didepannya. Hahaha.
Berjalan cukup jauh dengan beberapa kali salah jalan, kami melihat sebuah gereja di tengah taman tersebut. Kalau ditanya apa namanya, lagi-lagi kami jawab tidak tahu. Hahaha. Traveller macam apa sih ini. Hahaha.
Akhirnya, setelah berjalan cukup jauh, akhirnya kami menemukan titik cerah. Orang-orang berkumpul di suatu tempat adalah titik cerah kami. Hahaha. Ya, dengan itu kami tahu disanalah tempat little mermaid statue itu berada.

Puas berfoto, bikin insta story, makan sarapan yang sudah dibeli, kami melanjutkan perjalanan ke Amelienborg Palace. Tempatnya bagus banget, disana juga ada penjaga-penjaga typical negara skandinavia, dengan topi bulu panjang, baju merah. Kalau penasaran seperti apa, lihat di google deh, karena kami gak berfoto bersama penjaganya. Takut ganggu pekerjaannya, walaupun ada beberapa orang yang berfoto bersama mereka. Hehehe. Beruntung juga kami diberi kesempatan untuk melihat parade penjaga istana tersebut. Mereka bermain musik didepan istana, ada yang naik kuda. Keren deh. Cuma sayangnya, waktu kami datang ke tempat parada, ternyata kami telat datang, jadiya kami hanya bisa lihat dari belakang. Kalau ingin lihat seperti apa, lihat di insta storyku aja. 🙂

Tidak jauh dari Palace itu, ada gereja yang terkenal. bernama Frederikskirke. Ini tempat favorit kami, karena rasanya, berfoto dengan angle apapun didepan gereja tersebut jadi keliatan bagus fotonya. Hahaha. Paradenya juga diadakan ditempat ini.

Siapa yang tahu Nyhavn? Salah satu tempat di Copenhagen yang paling instragramable.Kayaknya, kalau kamu masukan hashtag Copengahen di Intagram akan keluar foto-foto di pinggir sungai dengan ruman-rumah atau toko-toko warna warni di kanan dan kirinya. Ya. Itulah Nyhavn, tempat paling terkenal di Copenhagen.

Setelah berkeliling, berfoto di Nyhavn, kami mencari Bakery di sekitar sana, tentunya karena kami di Denmark. Hah? Memangnya kenapa? Tentunya karena danish pastry yang terkenal itu. Siapa sih disini yang belum pernah dengar danish pastry? Yuhuu.. Dengan harga satu pastry kira-kira 2,5€, lumayan lah untuk snack sore. Hehehe

Rencana kami pada hari kedua di Copenhagen adalah mengunjungi Tivoli Garden. Kalau kamu gak tahu apa itu Tivoli Garden, itu adalah amusement park yang katanya tertua di Eropa, dengan semua permainan yang terlihat tua. Tapi, justru disanalah keunikannya. Jaman sekarang, semua amusement park terlihat modern, tapi Tivoli Garden masih memegang keasliannya. Dan juga, semua permainannya selalu di cek, jadi jangan takut untuk bermain disana.
Kami berjalan mengikuti google maps kearah City hall, karena tempat itu satu-satunya yang belum kami kunjungi di Copenhagen. Sesampainya disana, kami cukup kaget karena Tivoli Garden yang akan kami datangi pada hari kedua berada tepat di sebelah City Hall.

Kami berencana untuk membeli tiket Tivoli hari ini agar keesokan harinya tidak perlu mengantri lagi. Sesampainya disana, kami baru tahu kalau Tivoli Garden hanya dibuka seasonal. Maksudnya, mereka hanya buka pada tanggal-tanggal tertentu. Misalnya 12-29 Desember dengan tema natal, dll. Dalam setahun, mereka buka pada 4 musim dengan tema yang berbeda-beda. Maka dari itu, kalau kalian ingin mengunjungi Tivoli, lebih baik lihat dulu apakah mereka buka atau tidak di website mereka, atau berakhir kecewa seperti kami 😦
Akhirnya kami berjalan kearah Torvehallerne untuk makan sebelum kembali ke hotel. Torvehallerne adalah food hall. Ada sekitar 60 Food stalls di tempat ini. Kami datang kesana dengan tujuan mencari makanan typical Denmark. Pernah dengar Smorrebrot? Ini adalah salah satu typical makanan Denmark. Kami memilih smorrebrot dengan toping plaicefilet. Ikan plaice dengan tepung panir. Rasanya? Enak kok. Tapi terlalu sedikit untuk kami. Haha. Akhirnya sih kami ke KFC lagi, makan lagi. Hahaha
Kami belum bisa ke Tivoli seperti yang direncanakan sih. Tapi mungkin lain kali kami ke Copenhagen lagi dan memastikan dulu di internet kalau Tivoli buka. Hehehe. Hari kedua akhirnya kami hanya diam di hotel sampai waktu check out, lalu ke Airport. 🙂