Day 1
Selesai 3 hari berkeliling Barcelona, Saya dan Bram melanjutkan perjalanan ke Lissabon yang merupakan ibukota dari Portugal selama 3 hari. Pertama kali menginjakkan kaki di Lissabon, kami terpukau dengan indahnya kota tua ini. Kota Lissabon terlihat benar-benar berbeda jika dibandingkan dengan kota-kota di Eropa lainnya. Kalau kalian penggemar vintage, barang antik, dll, kalian pasti akan sangat menyukai kota ini.
Transportasi umum yang paling utama di kota ini adalah Tram. Hampir di setiap sudut kota ini kamu bisa melihat tram berwarna kuning. Tidak hanya di jalan besar, bahkan juga di gang-gang kecil.
Lihat saja pada foto diatas. Hampir pada setiap jalan yang ada, ada juga jalur tram pada jalan tersebut. Setelah banyak mencari informasi di internet, banyak dituliskan agar kami mencoba untuk naik tram nomor 28 yang katanya tram itu mengelilingi banyak daerah turistik Lissabon, bahkan juga masuk ke jalan-jalan kecil.
Kami berkeliling cukup lama untuk mencari tram nomor 28 hingga suatu saat kami menemukan sebuah jalan yang menanjak sangat curam dengan jalur tram juga sebuah tram kuning yang terlihat tua dengan penuh coretan menunggu penumpang diatas jalur tersebut. Dengan setengah keyakinan bahwa itu adalah tram nomor 28 yang kita cari sejak lama, kami mulai berfoto-foto dengan latar belakang tram tersebut dan menaikinya.

Sekitar 2 menit perjalanan, tram berhenti dan semua pengunjung diperintahkan untuk turun. Saya dan Bram menjadi bingung. Katanya tram 28 bergerak mengelilingi kota. Tapi ini kok cuma 2 menit lalu berhenti? Aha, ternyata kami salah. Tram yang kami kira nomor 28 itu ternyata hanya tram biasa yang bergerak naik turun tanjakan curam tersebut. Tapi beruntungnya, karena naik tram tersebut, tak dikira, kami malah mencapai pusat kota Lissabon. Hihi. Seperti biasa, kami mencari makanan khas kota tersebut untuk difoto, tapi sayangnya kami belum mendapatkan apapun saat itu. Menyerah, sehingga pada akhirnya kami membeli ice cream untuk difoto. 😛

Saat sedang asyik makan ice cream, kami melihat satu tram dengan nomor 28 melintas melewati kami. Kami yang sedang makan es, saling berpandangan lalu mengejar tram tersebut yang ternyata malah berhenti karena sudah mencapai halte tempat istirahat mereka. -_-

Kami akhirnya bertanya kepada supirnya, dimana kami bisa naik tram nomor 28 ini. Setelah mengetahui tempatnya, kami berjalan kesana dan menunggu tramnya datang bersama penumpang lainnya.


Bagian dalam tram tidak luas, Kecil tapi nyaman, dengan jendela kaca yang bisa dibuka sangat lebar. Kacanya bisa digeser sampai ujung dan orang yang duduk disebelah jendela mungkin akan masuk angin pada akhirnya. Haha. Kalau kalian sering naik angkot, pasti tahu maksud saya. Tramnya juga dalam beberapa hal masih dikendalikan secara manual, seperti rem yang harus ditarik kuat tuasnya untuk mengerem, atau klakson yang harus diremas balonnya agar klakson berbunyi dll. Tapi kalau setir sih sudah otomatis sepertinya ya. Karena lebih banyak turis yang naik tram nomor 28 ini dibandingkan penduduk asli, maka kalian harus waspada saat menaiki tram ini. Apalagi saat penuh dan tidak dapat tempat duduk. Karena kami datang saat winter, Tram cukup kosong dan kami tentunya mendapat tempat duduk.
Cukup lama Tram bergerak, sekitar satu jam. Saya bahkan sempat tidur dalam tram karena angin sepoi-sepoi didalam tram. Tram nomor 28 ini melewati jalur-jalur yang sangat sempit. Ada suatu saat, jalanan hanya cukup untuk jalur tram, kanan kiri sudah tembok bangunan. Bahkan kamu bisa menyentuh tembok bangunan dengan mudahnya saat berada didalam tram. Jalan yang luar biasa kecil, tapi juga luar biasa karena masih bisa dilalui tram. Belum lagi orang yang sedang berada dijalan sana harus segera menempelkan tubuhnya senempel-nempelnya dengan tembok agar tidak terkena tram yang lewat. Wah, cukup berbahaya juga. Kami akhirnya turun di halte pemberhentian terakhir tram.

Menemukan Castanhas yang rasanya kadang enak kadang juga aneh, kami lalu berjalan ke tujuan kami selanjutnya dengan google maps ditangan sambil menikmati Castanhas. Setelah berjalan naik turun sekitar 20 menit, kami menemukan bangunan yang ternyata bernama Igreja. Ya, gereja. Kami berpikir, mungkin kata gereja di bahasa Indonesia juga berasal dari bahasa ini mengingat dahulu bangsa Indonesia pernah dijajah oleh bangsa Portugis.

Banyak sekali terdapat Igreja Igreja lainnya di Lissabon, dengan bentuk dan warna yang sama, sehingga sebenarnya kami sendiri tidak yakin kalau foto tersebut adalah gereja yang dimaksud. 😛
Setelah lelah berjalan naik turun, kami memutuskan untuk kembali ke hotel untuk beristirahat dan makan malam. Beruntungnya, dalam perjalanan menuju ke hotel, kami menemukan sebuah pasar yang cukup sepi karena hari juga sudah menjadi sore. Membeli beberapa jenis Pastel de Nata dan kembali ke hotel sambil menikmati makanan. 🙂

Day 2
Hari dimulai dengan berjalan naik turun tangga di pagi hari yang dingin. Hingga kami menemukan gereja lainnya yag bentuknya berbeda daripada yang lain, Panteao Nacional

Puas berfoto di tempat tersebut, kami menjadi sangat bahagia karena menemukan turis-turis lainnya, yang berarti kami berada dijalan yang benar. Haha. Karena hari sebelumnya kami memutuskan untuk naik tram dan berada entah dimana, hari ini kami ingin menjadi turis yang datang ke landmark-landmark kota Lissabon.
Kami sampai pada suatu tempat dimana banyak sekali turis berkumpul dan membeli tiekt. Tiketnya juga cukup mahal, seharga 8€ kalau tidak salah. Karena penasaran juga takut apabila langsung membeli tiket, ternyata dalamnya tidak seperti yang diharapkan, kemudian menyesal, maka kami duduk sebentar dan melihat review-review yang ada di internet dan memutuskan akhirnya tidak masuk kedalam.

Kami terus berjalan mengikuti turis-turis lain, juga tentunya sambil melihat google maps tercinta, haha, sehingga kami sampai didekat laut dan menemukan Arch the Triomph kota Lisbon
Cukup lama berada di sekitar Arco Triunfal, kami naik Tram untuk ke tujuan selanjutnya dimana terdapat beberapa tempat menarik disana. Kami menghabiskan waktu disekitar laut, berfoto, makan, berjalan menyusuri laut, dll. Menurut saya, Lissabon adalah kota tua yang sangat menarik dan tidak membosankan. Ini beberapa foto dari landmark terkenal Lisbon yang ada dipinggir laut. Cheers 😀




