Pertanyaan ini sering sekali dipertanyakan orang, apalagi orang Indonesia yang berencana untuk belajar di Jerman. Jadi? Memang besar? Lebih baik, kalau tujuannya ingin sekolah di Jerman, buang pikiran tentang kerja dan gaji jauh-jauh dulu deh. Kalau memang mau belajar, fokus dulu aja. Kerja belakangan, kalau memang waktu dan otaknya sanggup. Karena kuliah atau Ausbildung disini tidak seperti di Indonesia yang mudah, apalagi ada uang, semua lancar (saya pernah kuliah di Indonesia, jadi saya tahu perbedaannya. :P).

Kesulitan yang harus dihadapi saat belajar disini yang pertama tentu saja bahasa. Bahasa Jerman masuk kedalam daftar bahasa tersulit di dunia, jadi kadang saat belajar saja harus bolak balik buka kamus agar mengerti. Lalu, dosen atau guru disini tidak bisa kamu kasih hadiah, lalu jreeenngg lulus semua dengan nilai yang luar biasa bagus. Disini semua guru bersikap fair malah banyak yang mematikan. Bahan darimana, yang keluar di ujian yang mana. Sering sekali terjadi seperti itu. Dan waktu kamu dapat nilai jelek, ya jelek. Tidak lulus ya tidak lulus. Dan juga, karena kamu Ausländer (orang asing) yang belum terlalu fasih bahasa Jerman, bukan berarti kamu akan mendapat keringanan atau nilaimu dinaikkan. Jangan pernah berharap ada hal seperti itu di Jerman. Belum lagi memikirkan makan dan kebutuhan-kebutuhan setiap bulan. Waaaaa… Masih yakin mau kerja?

Kalau jawabannya ya! yakin! Oke deh, saya coba jelaskan gaji disini. Gaji Ausbildung atau Student disini rata-rata 700-800€ per bulan. Tapi, itu brutto. Dari gaji segitu, akan dipotong untuk Steuer (pajak), asurasi kesehatan, asuransi masa tua, dll. Jadi, yang kamu terima di tangan (netto) pada akhirnya kira-kira 500-600€.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya pada tulisan saya sebelumnya (Ausbildung koki di Jerman!!) kalau Ausbildung, kamu akan mendapatkan hari praktek atau kerja, dan dari sana kamu akan mendapatkan gaji. Kalau Student? Kamu diberi waktu untuk bekerja selama 20 jam per minggu saat masa kuliah dan itu tertulis pada visa, jadi jarang sekali tempat kerja yang mau melanggar itu, kecuali tempat kerjanya sedikit nakal. Pada waktu liburan, kamu boleh bekerja lebih dari 20 jam perminggu, tapi setahu saya tetap ada maksimal jam nya pertahun. Tapi saya lupa berapa -_-´
Lalu, dari 500-600 ini bisa buat ditabung gak? Jalan-jalan bisa gak? Itu tergantung, semua orang berbeda-beda. Dan pendapatan sebesar itu juga di Berlin, di kota lain tentu beda. Seperti misalnya di München, mungkin gaji student atau Azubi nya bisa sampai 900€. Tapi harga-harga di Müchen pun jauh lebih mahal dibandingkan harga di Berlin. Jadi ya tergantung. Tapi saya akan mencoba menjelaskan dari pengalaman saya di Berlin tentunya.

Sekali lagi, ini di Berlin. Di kota lain pasti berbeda-beda. Wohnung (Apartment) atau tempat tinggal kira-kira 250-500€ per bulan. Tergantung jenisnya dan tempatnya. Tinggal di Berlin A, 1 apartment sendirian ya pasti 500€an. Tinggal di Berlin C, Studentenwerk (kosan khusus student) atau Wohnungsgemeinschaft-WG (1 Apartment untuk 3-4 orang) ya tentu lebih murah. Tergantung gaya hidupmu seperti apa.
Untuk makan, saya sendiri lebih sering masak sendiri di rumah, mungkin 20€ cukup untuk 1 minggu, atau kalau lagi malas masak, cuma makan indomie, 10€ mungkin cukup untuk seminggu. Haha. Harga indomie di Berlin 0,40€. 😛 Juga tergantung kamu masaknya apa. Kalau masak chinese food atau indonesian food ya tentu lebih mahal. Sebagai contoh, harga 1 tahu disini kalau tidak salah 1,20€. Beras 10 kilo kalau tidak salah juga sekitar 20€an. Tapi harga pasta sangat murah. 0,30€ 500gr kalau tidak salah.

Kamu gak mau ribet? Inginnya makan diluar saja? Ya bisa aja. Harga roti yang sudah dikasih ham dan keju kira-kira 1,5-2€ untuk sarapan. Makan siang di tempat makan kira-kira 6-10€, atau beli Döner atau Chinapfanne 4-5€ (liat Google saja kalau ingin tahu itu apa :P). Makan malam sekali lagi dengan harga yang sama. Jadi sekitar 12€ perhari.

Belum lagi untuk kebutuhan-kebutuhan lainnya. Misalnya print, pulsa, uang kolekte gereja, teman ulang tahun, kebutuhan kuliah. Itu semua harus diperhitungkan juga, sekitar 50€ per bulan.
Kalau saya sendiri gimana? Kalau saya, ditahun pertama Ausbildung dengan gaji 500€ perbulan, itu sangat pas-pasan, dengan gaya hidup saya yang sangat sederhana, masak dirumah, tidak makan diluar sama sekali, tidak belanja. Bahkan seringkali tidak cukup. Tahun kedua dengan 600€ perbulan, cukup. Tahun ketiga dengan 700€ perbulan, saya sudah bisa makan diluar sesekali dan shopping. Tapi sekali lagi, saya di Berlin. Setiap kota dan setiap orang berbeda-beda.
Jadi, janganlah termakan kata-kata orang Indonesia yang bilang sekolah di luar negeri itu enak dan jadi kaya -_- . Ya enak dan jadi kaya kalau biaya kehidupan kamu sehari-harinya disini dari orangtua, kerja hanya untuk senang-senang dan untuk ditabung. Itu beda cerita tentu saja. Ini cerita saya dari sisi harus menghidupi diri saya sendiri disini. Yuhuuu~
Our insta is below here. Any questions on another instagram won’t be answered. Just because the other one is my private social media.